Pekan Raya Pendidikan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Education Fair/JIEF) dipastikan tetap digelar di Aula Pertemuan Serbaguna Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara, pada 3-5 November 2022. Padahal, JIC sempat dilanda kebakaran pada 19 Oktober lalu.
Penggagas JIEF, Arief Rahman Hakim, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk peran JIC dalam menginisiasi, mengkreasi dan menjadi katalisator pengembangan pendidikan. "Khususnya pendidikan Islam di Jakarta, Indonesia, bahkan dunia," ucapnya dalam keterangannya, Sabtu (29/10).
JIEF 2022 mengusung tema "Transformasi Digital Pendidikan Islam" dengan harapan JIC melalui kegiatan tersebut turut membentuk generasi muslim yang cakap dan terampil serta mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kurikulum merdeka.
"Tentunya dengan tetap menerapkan nilai-nilai Islam dan Pancasila untuk menyongsong peradaban bermartabat dan menyongsong kesejahteraan bangsa," ujarnya.
JIEF akan menghadirkan beberapa tokoh, misalnya Kalamullah Ramli, KH Ahmad Satori Ismail, Bambang Sulistomo (Putra Bung Tomo), Sri Vira Chandra, Kodariyah Nurhayat, Oki Setiana Dewi, dan Arie Untung.
Kubah Masjid Raya JIC terbakar pada 19 Oktober lalu. Menurut Humas JIC, Paimun Karim, musibah terjadi usai salat Asar, sekitar pukul 15.15 WIB.
Api pertama kali membakar dari sisi barat kubah masjid. Angin yang bertiup kencang membuat api dengan cepat membakar bagian lain badan kubah. Kubah utama pun roboh ke lantai dua dalam tempo kurang dari setengah jam.
Kasus terbakarnya JIC lantas diusut Polres Metro Jakarta Utara. Setidaknya 12 orang sudah dipanggil sebagai saksi.
Meskipun demikian, kepolisian belum mengungkapkan progres penanganan perkara. "Kami menunggu dari labfor," ucap Kasatreskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Febri Ismanjaya, beberapa waktu lalu.